A letter in the past

Membuka memori lama, kutemukan secarik kertas di lemari. Kertas tersebut mengutarakan isi hatiku yang sedang kosong dan kebingungan.

Ketika kita sadar bahwa iman kita sudah luntur. Kita mencari-cari apa saja gerangan yang dapat membuat diri kita bangkit lagi. Ketika kita mulai dalam ruang lingkup nyaman, mulailah si bayangan gelap mendekat, meracuni, membelai , dan berbisik dengan lembut, mengambil alih sebagian besar hati kita untuk mengikut kepadannya. Terbawa dalam kronologi hasutan si bayangan gelap dengan nyaman dan pasti kita telah dibutakan olehnya . Perlahan-lahan hati mulai tertutup, taksadar kita telah berada dalam black hole yang sangat membahayakan ruh kita. Keterpurukan mulai datang seperti hujan turun, Disitulah kita berada tergeletak tanpa arah dan tujuan pasti serta pasrah dengan keadaan. Akankah kita mau mengakhiri mozaik kehidupan ini dengan sebuah kenistaan, kekejian, kebobrokan jiwa ?
Tidak ada satupun manusia yang mau hidupnya berakhir dalam penuh kehinaan. Hanya orang yang putus asa yang segan mau menjawab pertanyaan seperti itu. Orang-orang seperti mereka adalah orang-orang yang sudah tidak mau menghiasi hidupnya dengan warna pelangi. Mereka hanya berfikir bahwa dengan menyerahkan diri, jiwa, dan ragamereka dapat terbebas dari belitan masalah.

Hanya kepada sang Rab-lah kita harus berteduh dalam naungan-Nya. Ingatlah bahwa sang Ilahi sangat sayang kepad kita. Dia selalu memantau setiap gerak gerik perbuatan kira. Sang pencipta langit dan bumi telah membuat rahasia atas setiap mozaik insannya di bawah langit ini. Mozaik indah yang didapatkan oleh insan-insan yang memiliki hati yang bersih. Kebersihan, keheningan hati disini bak bunga yang sedang mekar harum mewangi menyebar ke setiap penjuru kota hadiah yang sangat tak terkira, karena insan kamil  tak mau berprasangka buruk samapi menggunjing kepada orang lain. Inilah kebersihan dan kemurnian yan gmenjadi sifat kekasih sang –Rabb. Dalam suka duka insan tetap dzikrul lillah senantiasa mengirim surat kepada Nya. Walau rintangan menghadang, hujan badai, angin Haiyyan menyapu bersih pulau-pulau keimanan tetap kuat diikat dengan tali syahadat tali yang terdiri dari pilinan tasbih, tahmid, takbir senantiasa memperkuat tali keimanan insan. Keimanan yang bermodalkan hati bersih dan putih. Namun begitu sulit dilakukan karena level kebeningan hati ada pada peringkat pertama di tengah perjalanan menuju puncak hati banyak bayangan gelap mengelabuhi menyamar sebagai kawan, sahabat pena. Apalagi, nafsu yang tak terkendali memaksa kita untuk putus tali dari Nya. Begitu beratnya hidup ini, aku hanya ingin mencari kebenaran hidup!!!!

p1