Iling koncomu....
 


Kadonyan kang ala iku tegese mung ngangsa-ngangsa golek bandha onya, ora mikirke kiwa tengene, ora mikirke batine wong liya.-Ki Ageng Suryomentaram

Malam ini, langkah kaki terbawa ke sebuah warung kopi yang tak jauh dari tempat singgah ku selama di Malang, JowoCoffe namanya. Dengan membawa Laptop, sebuah buku dan telepon genggam yang katanya pintar. Tak berangkat dengan seorang diri, aku pun menggandeng teman sekamar untuk ikut nimbrung di warung kopi yang tampak asing baginya. aku tidak memaksa, hanya sebuah penawaran untuk membuka banyak warna-warna ruang.
Sesampainya disana langsung aku memesan Capucino Coffe dan melirik username serta password WIFI di kasir. Segera aku membuka Sweet Black Laptop and log in. Setelah tersambung dengan internet, tak buang-buang waktu aku langsung meng-update antivirus yang sudah lawas.
Sambil menunggu update antivirus aku mencari-cari lomba-lomba esai dan karya tulis ilmiah, namun tak kunjung aku temukan. Perhatianku tersedot oleh store under bar dan aku pun mulai menjelajah. Aku mencari-cari aplikasi yang bisa diunduh dan bermanfaat bagi ku.
Temen ku yang dari tadi menunggu dengan setia, dia pun tak hendak untuk ngopi atau sekedar mencari internet. Dia hanya menunggu ku dan ikut menikmati suasana malam itu sambil mengerjakan laporan kuliahnya. Aku pun terlena dengan hiruk pikuk dalam laptop sehingga aku melupakannya. Aku sempat bilang aku hanya ingin update saja . Namun aku mengeluarkan pernyataan kalo updatenya sudah selesai namun aku masih ingin disitu. Aku tidak mengerti gelagatnya yang sudah tidak enak duduk disitu. Namun dia pun tetap menunggu ku, aku juga bingung. Satu sisi aku masih ingin berseluncur di dunia maya. Satu sisi aku lupa akan kalimat dari KAS di atas.
Aku mengulur waktu untuk ngobrol dengan teman di bangku yang lain. Karena memang ada keperluan, lalu aku pun sempat ditelpon oleh karibku sekitar dua menit. Aku membuat teman ku menunggu sangat lama. Lalu aku memutuskan untuk pulang. "Ayo Mbak Pulang"...
Sesampai di kos aku membaca sebuah buku yang dari tadi aku bawa kemana-mana. disitu tertulis kalimat Keduniaan yang tidak baik itu artinya hanya ditujukan untuk harta dunia, tidak memikirkan tetangga kanan-kirinya, tidak memikirkan orang lain. Nah darisini aku mulai merasakan sungguh kesetiaan seorang teman. Aku telah melupakan apa yang aku ucap, aku sudah merusak kedisiplinan ku sendiri dan pertemananku. Aku merasa sangat bersalah "Maafkan aku, tidak bermaksud untuk membuatmu kecewa" , namun aku juga bersyukur disitu aku mendapatkan pengalaman yang akhirnya membawaku untuk menulis kisah di malam minggu di bulan Jumadil Awal ini. 

Leave a Reply