Posted by Unknown in
on
-
Hidup dan nasib, bisa
tampak berantakan,misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah
subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik yang sempurna. Menerima
kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apa pun terjadi
karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
Diinterpretasikaan dari pemikiran Harun Yahya.
Sampai saat ini aku
masih mencanangkan mimpi-mimpi itu di buku binderku. Aku masih ingin mendaki
puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan
memecahkan misteri dengan sains. Itulah kata-kata Andrea Hirata dalam bukunya
berjudul Edensor. Ia adalah penulis favoritku setelah Ahmad Rifa’i Rif’an.
Penulis yang telah menginspirasi ku untuk berani bermimpi, bermimpi yang
tinggi. Untuk tidak meninggalkan kesempatan di usia muda yang masih bisa
dirancang dengan berbagai imajinasi. Aku percaya dengan kata-kata “Impossible Is Nothing”. Kata itu
membuat ku semakin percaya bahwa aku dapat
menggapai mimpi-mimpi itu.
Aku bertemu seorang
teman lama yang sekarang dia duduk di bangku perkuliahan dengan jurusan
Psikolog. Ketika ku bertemu dengannya tampak wajah merona mata berbinar-binar
karena aku sangat mengharapkan pertemuan ini. Bertemu dengan seorang yang
mengerti akan karakter-karakter seseorang. Dia berpesan jangan takut untuk
menggapai mimpi-mimpimu. Pembatas dirimu untuk menggapai cita-citamu bukanlah
mereka yang memiliki peringkat I di sekolahmu, bukan mereka yang bersekolah di
sekolah favorit. Namun pembatas itu adalah dirimu sendiri, sugesti yang ada
dipikiranmu yang membuat mu minder, pesimis dan akhirnya kalah.
Aku menuturkan impianku
selama ini kepada sepupuku. Selama ini aku sangat mengagumi indahnya angkasa di
malam hari bertaburan bintang-bintang. Dunia astronomi, rasi bintang yang
sangat mencurigakan di benak ku. Ingin ku mempelajarinya, aku sangat penasaran
dengan cuaca, iklim, angin, gunung meletus. Gunung meletus itu adalah sebuah
fenomena yang sangat ingin ku ketahui, hal ini berawal dari kecintaan ku melihat
film-film bencana alam salah satu judul itu Dante’s
Peak. Ternyata aku mendapat respon
positif dari sepupu ku. Dia mendukung keinginan meskipun aku harus lintas
jurusan. Aku sekarang duduk di bangku
sekolah dengan jurusan Natural Science.
Dia berpendapat mengapa kita harus dipisah-pisahkan dalam menentukan ilmu yang
akan kita ambil di bangku perkuliahan.
Itu sama saja membatasi ilmu yang anak-anak impikan. Namun apakah aku
benar-benar siap untuk lintas jurusan.
Aku mencoba untuk mencari
jurusan sesuai dengan jurusanku selama ini. Sepertinya biologi hampir mirip
dengan impian ku sebelumnya. Karena sama-sama berhubungan dengan alam. Hanya
saja kalau biologi itu ilmunya saat siang kalau astronomi itu malam hari. Semua
itu sama saja, karena pada dasarnya aku mengagumi keindahan ciptaan-Nya. Bak
aroma wangi semerbak dari bunga sedap malam, orang tua menyetujui akan
permintaan , meskipun sebelumnya mereka
menolak mentah-mentah. Atas rintihan hatiku, permohonan hatiku untuk
melanjutkan sekolah lebih jauh dari biasanya. Mereka akhirnya menyetujui
permintaan hatiku yang mendalam.
Mulai petualangan ku
menggapai impian yang kucita-citakan. Dengan beberapa langkah. Salah satu
langkah ku untuk menggapai impian itu adalah bertemu dan bercakap-cakap dengan
alumni. Supaya lebih mantap pilihan ini. Menurut titah sang bunda kalau bisa
kamu jadi guru, karena ibu dulu ingin jadi guru gak keturutan. Atas titah itu
aku memutuskan untuk mengambil pendidikan biologi. Di mana aku belajar alam dan
kesehatan , mendapat ilmu untuk mengajar anak , lengkap deh kalau ambil jurusan
itu. Namun aku masih pula ingin mengambil jurusan biologi murni. Mengapa
biologi murni? Karena kalau murni banyak penelitiannya survei ke mana-mana.
Mempelajari biologi lebih dalam lagi. Menurut informasi yang aku dapat kalau di
jurusan biologi pada semester ke-6 kalain akan memilih jurusan biologi analisis
atau biologi wirausaha. Kalau aku bisa di jurusan biologi murni aku akan
mengambil biologi wirausaha. Namun, tetap ingin mengambil akta-IV biar bisa
jadi guru, manut titah ibu.
Ini hanyalah sebuah
impian, namun meskipun hanya sebuah mimpi, tetap perlu diperjuangkan. Seperti kata Arai dalam Novel Edensor Bermimpilah, karena tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Kuncinya
syukuri setiap apa yang terjadi, jangan pernah membedakan kelemahan mu dengan
kelebihan orang lain karena itu hanya akan membuat pesimis dan menciut. Berpikir
positif dan ingat apa yang aku tulis di atas Impossible Is Nothing. Jangan batasi dirimu untuk mengetahui
ilmu. Mumpung masih muda, rasa ingin
tahu masih membara, semangat masih bisa dikumandangkan. Marilah berjuang
kesempatan hidup ini hanya sekali. Kita
semakin dewasa , jangan memandang orang dari luarnya saja. Olah
kata-kata kita tak semua orang sepaham dengan kita. Jangan menganggap
kepercayaan yang kamu pegang lebih baik dari orang lain sehingga kamu mengombar
janji-janji. Ingat dunia ini semakin keras. Perkuat iman!